Kamis, 16 Oktober 2008

Seperti kita ketahui Kota Tegal dipimpin oleh seorang Walikota, yaitu Bapak Adi Winarso,S.sos yang telah memimpin Kota Tegal selama 2 periode. Seperti kita ketahui pada pemilihan beliau yang kedua, beliau mendapat lawan yang cukup berat dari partai PDIP. Pada waktu itu pemilihan masih menggunakan sistem aklamasi, yaitu mengugunakan suara terbanyak dalam DPR. Pada waktu itu suara terbanyak di DPR dipegang oleh partai PDIP. Dimana pada waktu itu Bapak Agil adalah calon Walikota dari partai tersebut. Secara teori, seharusnya Bapak Agil dapat memenagkan pilkada kala itu karena sudah jelas kursi PDIP di anggota dewan lebih banyak daripada Golkar, partai yang mendukung Bapak Adi Winarso. Pada kenyataannya, Bapak Adi Winarso lah yang keluar sebagai pemenang. Hal ini dapat diartikan bahwa ada beberapa suara dari partai PDIP yang membelot mendukung Bapak Adi Winarso. Menanggapi hal tersebut para pendukung Agil mengamuk di kantor DPC PDIP dengan melakukan tindakan pengrusakan-pengrusakan .
Dengan sistem pemilihan yang ada saat ini yaitu pemilihan yang dilakukan secara langsung oleh rakyat diharapkan dapat mencegah terjadinya tindakan-tindakan anarkis. Pada pilkada kali ini muncul beberapa nama poasang calon walikota dan wakil walikota antara lain: Mukti Agung Wibowo, ST berpasangan dengan Heru Gunawan, SE; M.Basri Budi Utomo berpasangan dengan Hj. Ayu Soraya; Agil Riyanto Darmowiyoto berpasangan dengan H.Harun Abdi Manap,SH; H.Ristanto,S.sos berpasangan dengan Hj.Kunharjanti Darmono,SE; dan yang terakhir adalah pasangan H.Ikmal Jaya,SE.Ak dengan H.Habib Ali Zaenal Abidin,SE. Dari kelima calon tersebut kebanyakan berasal dari kalangan pengusaha dan pegawai negeri.
Dari beberapa nama calon tersebut pasangan Ikmal dan Ristanto yang paling diunggulkan. Pasangan Ikmal Jaya-Habib Ali sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri menjadi calon Walikota yang tentunya dengan dukungan dana kampanye yang besar jumlahnya. Kemudian munculah pasangan Ristanto-Kunharjanti sebagai kompetitor. Namun beberapa waktu lalu sempat diberitakan di media bahwa pasangan Ristanto-Kunharjanti mengundurkan diri dari persaingan. Hal ini membuat kubu Ikmal khawatir, karena tidak mungkin hanya ada calon walikota tunggal. Namun kekhawatiran itu hilang setelah adik Ikmal mencolonkan diri, yaitu pasangan Mukti Agung Wibowo dengan Heru Gunawan. Kemudian disusul dengan munculnya nama-nama calon yang lain dan diikuti kembalinya pasangan Ristanto-Kunharjanti, sehingga pada pilkada kali ini terdapat lima pasana calon walikota dan wakil walikota
Sebagai warga kota Tegal yang baik, gunakanlah hak pilih Anda dengan sebaik-baiknya. Pilihlah pasangan calon walikota dan wakil walikota sesuai dengan hati nurani Anda yang Anda anggap bias membuat kota Tegal semakin maju dalam segala hal. Untuk itu, marilah kita sukseskan pilkada kota Tegal kali ini. Semoga pilkada kali ini berlangsung aman, tertib, lancer, dan kondusif dan tentunya kita berharap tidak akan terjadi tindakan-tindakan anarkis yang merugikan kita semua.